iklan akhir

Tuesday, October 10, 2017

Dia diutus sebagai guru

Bila anda seorang guru, guru apapun itu asalkan tidak mengajarkan sesuatu yang diharamkan syariat seperti sihir dll, maka berbanggalah dan bersyukurlah karena anda telah diposisikan Allah sebagai makhluk yang menduduki posisi para Rasul yg diutusnya khususnya Rasul termulia dialam semesta yaitu Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wasallam.
Terlebih bila anda diangkat Allah menjadi pewaris NabiNya yg sesungguhnya yang tersebutkan didalam hadits beliau:
العلماء ورثة الانبياء
“Para ulama adalah pewaris para Nabi”
Dan disebutkan didalam alqur’an tentang ulama yg sebenarnya didalam surat fathir:28
انما يخشى الله من عباده العلماء
“Sungguh yang takut kepada Allah diantara hamba-hambaNya, hanyalah ulama”

Kenapa guru harus berbangga ketika diposisikan sebagai guru?, jawabannya adalah karena tidak ada jabatan yg paling mulia disisi Allah selain guru, tentunya setelah jabatan kenabian.
Kenapa jabatan guru menjadi jabatan paling mulia? Karena ketika para Nabi dan Rasul diutus oleh Allah sebagai guru dan mereka adalah makhluk-makhluk paling mulia di alam semesta bahkan lebih mulia dari para malaikat, maka guru sebagai tugas mereka sudah pastilah menjadi tugas dan jabatan paling mulia karena dipegang oleh manusia-manusia paling mulia bahkan makhluk-makhluk paling mulia.

Rasulullah menyatakan bahwa ia adalah guru
Didalam banyak ayat Allah menyatakan secara jelas bahwa Beliau diutus sebagai guru dan di banyak hadits juga beliau menyatakan secara langsung bahwa beliau adalah guru dan diutus sebagai guru.

Adapun ayat alqur’an yang menyatakan demikian diantaranya sebagai berikut:
- surat alimron:163
لقد من الله على المؤمنين اذ بعث فيهم رسولا من انفسهم يتلو عليهم آياته ويزكيهم ويعلمهم الكتاب والحكمة وان كانوا من قبل لفي ضلال مبين

“Sungguh Allah telah memberi karunia kepada orang-orang yg beriman ketika Allah mengutus diantara mereka seorang Rasul dari golongan mereka sendiri, yg membacakan kepada mereka ayat-ayat Allah, mensucikan mereka dan mengajarkan kepada mereka Alkitab dan Alhikmah dan sungguh sebelum (kedatangan Nabi) itu, mereka adalah benar-benar dalam kesesatan yg nyata”

- didalam surat Aljum’ah:2
هو الذي بعث في الاميين رسولا منهم يتلو عليهم آياته ويزكيهم ويعلمهم الكتاب والحكمة وان كانوا من قبل لفي ضلال مبين

“Dialah yg mengutus kepada kaum yg buta huruf seorang Rasul diantara mereka, yg membacakan ayat-ayatnya kepada mereka, mensucikan mereka dan mengajarkan kepada mereka Kitab dan Hikmah (assunnah) dan sungguh mereka sebelumnya benar-benar dalam kesesatan yg nyata”

Adapun hadits yg menerangkan bahwa beliau adalah seorang guru, diantaranya sebagai berikut:
- hadits yg diriwayatkan oleh Ibnu Majah dan Addarimiy dari Abdullah bin ‘Amr bin ‘Ash radhiyallahu ‘anhuma, ia berkata:
خرج رسول الله صلى الله عليه وسلم ذات يوم من بعض حجره فدخل المسجد فاذا هو بحلقتين احداهما يقرؤون القرآن ويدعون الله تعالى والاخرى يتعلمون ويعلّمون فقال النبي صلى الله عليه وسلم كل على خير هؤلاء يقرؤون القرآن ويدعون الله فإن شاء اعطاهم وان شاء منعهم وهؤلاء يعلّمون ويتعلمون وانما بعثت معلما فجلس معهم

“Rasulullah keluar disuatu hari dari rumahnya lalu ia masuk masjid, maka ia dapatkan 2 halaqoh salah satunya mereka membaca alqur’an dan mereka berdoa kepada Allah dan yg lainnya mereka belajar dan mengajar. Lantas Nabi bersabda: semuanya baik, mereka membaca alqur’an dan berdoa kepada Allah, jika Allah mau Ia berikan permintaan mereka dan jika Ia mau Ia tidak berikan permintaan mereka, dan mereka yg lain mengajar dan belajar. Sungguh aku diutus hanya sebagai pengajar. Lalu beliau duduk bersama mereka (yg belajar)”

- hadits lainnya yaitu yg diriwayatkan oleh Muslim didalam kitab shohih beliau disebuah kisah dimana Nabi memberikan pilihan kepada istri-istrinya antara mereka diberikan Allah segala perhiasan dunia tapi mereka berpisah dengan Nabi ataukah mereka hidup sederhana bersama Nabi?, beliau memulainya dengan sayyidatina Aisyah untuk memilih mana yg akan dipilih lalu sayyidatina Aisyah memilih Nabi dan berpesan kepada Nabi agar beliau tidak memberi kabar kepada istri-istrinya yg lain bahwa dirinya memilih Nabi, setelah ia berkata demikian Nabipun bersabda:
ان الله لم يبعثني معنتا ولا متعنتا ولكن بعثني معلما ميسرا
“Sungguh Allah tidak mengutusku sebagai orang yg menjerumuskan seseorang dalam kesulitan dan orang yg mencari-cari kesalahan orang lain, tapi Allah mengutusku sebagai guru yg memberikan kemudahan”

- hadits lainnya yaitu yg diriwayatkan juga oleh Muslim dalam kitab shahihnya dari sahabat yg bernama Muawiyah bin Hakam Assulamiy radhiyallahu ‘anhu, ia berkata:
Ketika akunsedang sholat bersama Rasulullah tiba-tiba seseorang bersin, lalu aku berkata: يرحمك الله, merekapun melihatku dengan melotot. Akupun berkata: ada apa dengan kalian melihatku begitu?? Merekapun memukulkan tangan-tangan mereka ke paha mereka, ketika aku faham bahwa mereka ingin aku diam maka akulun diam.
Setelah Rasulullah selesai sholat iapun memanggilku, 
Berkata sayyidina Muawiyah dalam hadits tersebut setelahnya:
بابي هو وامي ما رأيت معلما قبله ولا بعده احسن تعليما منه فوالله ما كهرني ولا ضربني ولا شتمني
“Demi ayah dan ibuku...tidak pernah aku lihat guru sebelumnya dan sesudahnya yg lebih baik mengajarnya melebihi beliau. Demi Allah ia tidak menghardik-ku, tidak memukul-ku dan tidak mencaciku....”

Itulah sebagian ayat dan hadits yg menyatakan bahwa Rasulullah diutus sebagai guru dan bahkan sebagai guru terbaik sepanjang masa sebagaimana kesaksian sayyidina Muawiyah bin Hakam.

Sekali lagi...maka berbanggalah anda ketika anda dijadikan Allah sebagai seorang guru dan jadilah guru terbaik untuk murid-murid anda yg dapat melahirkan manusia-manusia bermanfaat untuk umat manusia.

No comments:

Post a Comment

JILBAB DAN CADAR KEBUDAYAAN ARAB, BENARKAH..?

Ada pemahaman salah dan keliru yg merasuk otak dan akal sebagian kecil muslimin seputar hijab dan cadar yg digunakan oleh sebagian muslimah ...