iklan akhir

Sunday, November 3, 2019

JILBAB DAN CADAR KEBUDAYAAN ARAB, BENARKAH..?

Ada pemahaman salah dan keliru yg merasuk otak dan akal sebagian kecil muslimin seputar hijab dan cadar yg digunakan oleh sebagian muslimah dizaman kita dan sebelum zaman kita.

kekeliruan faham itu adalah keyakinan bahwa jilbab dan cadar adalah kebudayaan Arab dan bukan bagian dari syariat islam yg diwajibkan atau disunnahkan Allah.

entah dari mana pemahaman itu muncul dan siapa yg pertama kali menyebarkannya di dunia muslim...tapi yg pasti kita harus menjawab syubhat-syubhat seputar ini agar pertanyaan-pertanyaan yg muncul dibenak sebagian muslimin dan muslimat terjawabkan dan mengisi ruang kosong dibenak mereka.

berharap dari yg terkena syubhat ini dan belum pada tahap sampai membela pemikiran yg sesat ini, dapat diselamatkan dan kembali kepada pemahaman yg benar dan lurus.

untuk yg meyakini kebenaran pemahaman tersebut dan tidak mau menerima dalil-dalil yg datang dari Alqur'an dan hadits, tetap kekeh dengan pendiriannya dan pemahamannya, kita tidak paksakan mereka untuk kembali dan mengikuti kita karena semua orang akan ditanya tentang segala hal yg didapat begitu juga ilmu dan pemahaman.

hak setiap orang memahami apa saja yg dia pahami dan tidak diperbolehkan seseorang memaksa kehendaknya atas orang lain dan memaksa pemahamannya atas orang lain.

jangankan hanya sekedar pemahaman belaka yg kebenaran kekeliruannya tidak absolut kecuali yg ada dalam Alqur'an yg bersifat qoth'i. agama saja yg merupakan sesuatu yg sangat urgent dalam kehidupan seseorang, tidak boleh dipaksakan atas orang lain dan itulah ajaran islam.

dalam alqur'an Allah berfirman;

لا اكراه في الدين

"tidak ada paksaan dalam agama"

tapi kita juga yg mempunyai tugas mejelaskan kebenaran yg kita yakini benar kepada orang lain yg kita pandang keliru jalan, juga punya hak untuk itu yg harus dilakukan dengan adab-adabnya.

untuk penjelasan dalil-dalil bahwa hijab dan cadar bukanlah budaya Arab mari kita simak penjelasan yg disampaikan oleh Al allaamah Alhabib Umar bin Muhammad bin Hafizh seorang ulama Hadromaut yg memiliki keluasan ilmu dan dakwahnya.
Silahkan di klik videonya...

Friday, March 16, 2018

KISAH MENARIK DZUL BIJAADAIN SAHABAT NABI

Setiap sahabat Nabi memiliki kisah-kisah sendiri yang selalunya menarik untuk dikupas, dari itu para ulama banyak sekali yang mengarang kisah-kisah mereka dalam sebuah buku. Sebutlah kitab alishoobah karangan imam Ibnu Hajar yang terkenal itu, disebutkan didalamnya banyak biografi sahabat-sahabat Nabi yang mulia.

Kitab lainnya yaitu kitab hilyatul awliyaa yang juga menghimpun kisah banyak para sahabat Nabi di dalamnya. Satu diantara kisah menarik para sahabat Nabi adalah kisah sahabat yang bernama Dzul Bijaadain.

Sahabat yang satu ini melalui kehidupannya dalam mencari kebenaran dengan penuh perjuangan, sehingga banyak hal yang dikorbankan untuk meraih kebenaran yang dicarinya.

Setelah ia mendengar tentang keberadaan Rasulullah di Madinah maka ia bertekad untuk menemui beliau dan beriman kepadanya. Tapi sayang jalan menuju keinginannya tersebut mendapatkan rintangan yang tidak mudah, yaitu kaumnya sendiri yang menghalanginya untuk bisa pergi menjumpai Rasulullah SAW.

Hartanya harus dipertaruhkan untuk dapat berjumpa dengan Rasul, setelah ia mendapatkan kesempatan untuk pergi secara diam-diam menuju Madinah yang akhirnya kepergok dengan beberapa orang ditengah jalan dan mereka adalah kaumnya sendiri.

Untuk mengetahui kelanjutan kisahnya saksikan tayangan di video ini...


Sunday, October 15, 2017

Perjuangan Rasul Memberantas Kebodohan

Jika dizaman kita banyak orang atau kelompok meneriakkan pentingnya belajar ilmu dan pentingnya memerangi kebodohan dan memberantas habis buta huruf, maka sungguh Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam telah mendahului mereka, Beliau telah lebih dulu berjuang untuk hal itu dan bukan hanya berjuang tapi perjuangan beliau sungguh berhasil sehingga kaum yang dulunya disebut dengan jahiliyyah berubah total menjadi para ilmuwan yang ilmunya sangat luas dan kaum yang dulunya terkebelakang berubah menjadi kaum yang memimpin kaum lainnya dalam banyak hal, apakah itu dalam keilmuwan atau bahkan kekuasaan, sebab mereka yang dulunya tinggal di jazirah yang dikenal sebagai jazirah terkebelakang dan ketinggalan zaman berubah dengan berkat Beliau menjadi kaum yang disegani dan terkenal dengan berbagai kemajuan di berbagai bidang. Itu semua terjadi berkat perjuangan Rasulullah dan perhatian Beliau yang sangat besar terhadap penyebaran ilmu dan pengentasan kebodoahan dan buta huruf.

Jika anda bertanya apa buktinya ucapan-ucapan diatas...? Banyak hadits yang menunjuk kearah tersebut tapi dari sekian hadits, hadits berikutlah yg paling menunjukkan perhatian besar beliau dalam mengentaskan kebodohan dan buta huruf, simak hadits dibawah ini..!

عن علقمة بن سعد بن عبد الرحمن بن ابرز عن ابيه عن جده: عبد الرحمن بن ابرز رضي الله عنه قال: 
خطب رسول الله صلى الله عليه وسلم ذات يوم فحمد الله واثنى عليه ثم ذكر طوائف من المسلمين فأثنى عليهم خيرا 

Dari ‘Alqomah bin Sa’ad bin Abdurrahman bin Abroz dari ayahnya dan kakeknya yaitu Abdurrahman bin Abroz radhiyallahu ‘anhu, beliau berkata: Rasulullah berkhutbah disuatu hari lalu beliau bertahmid kepada Allah dan memujiNya lalu beliau menyebut beberapa kelompok muslimin dan beliau puji mereka

ثم قال: ما بال اقوام لا يفقهون جيرانهم ولا يعلمونهم ولا يفطنونهم ولا يأمرونهم ولا ينهونهم..!؟
وما بال اقوام لا يتعلمون من جيرانهم ولا يتفقهون ولا يتفطنون..!؟
والله ليعلمن قوم جيرانهم ويفقهونهم ويفطنونهم ويأمرونهم وينهونهم وليتعلمن قوم من جيرانهم ويتفقهون ويتفطنون او لأعاجلنهم العقوبة في الدنيا.

Kemudian beliau berkata: kenapa ada sekelompok kaum yg tidak mengajarkan fiqih pada tetangga mereka, tidak mengajarkan mereka, tidak mencerdaskan mereka, tidak beramar ma’ruf dan menjalankan nahi munkar pada mereka..!?

ثم نزل فدخل بيته فقال قوم من ترونه عنى بهؤلاء؟ قالوا نراه عنى الاشعريين هم قوم فقهاء ولهم جيران جفاة من اهل المياه والاعراب

Lalu beliau turun (dr mimbar) lalu masuk kedalam rumahnya, berkata kaum: “menurut kalian siapa yg dimaksudkan oleh Rasul?” Mereka berkata: “sepertinya yg mereka maksudkan adalah orang-orang asy’ariyyin, mereka orang-orang pintar tapi tetangga mereka .....

فيلغ ذلك الاشعريين فأتوا رسول الله صلى الله عليه وسلم فقالوا : يا رسول الله ذكرت قوما بخير وذكرتنا بشر فما بالنا؟ فقال ليفقهن قوم جيرانهم وليفطننهم وليأمرنهن ولينهونهم وليتعلمن قوم من جيرانهم ويتفطنون ويتفقهون او لأعاجلنهم العقوبة في الدنيا

Lalu sampailah berita itu kepada kaum asy’ariy maka mereka mendatangi Rasulullah mereka berkata: “wahai Rasulullah, tuan sebut sekelompok kaum dengan yg baik lalu tuan sebut kami dengan yg buruk, apa salah kami?”.
Beliau berkata: “sungguh ada kaum yg mengajarkan fiqih pada tetangga-tetangga mereka dan mencerdaskan mereka, melakukan amar ma’ruf dan menjalankan nahi munkar pada mereka, dan sungguh ada kaum yg belajar dari tetanga-tetangga mereka, dicerdaskan oleh mereka dan diajarkan fiqih oleh mereka atau aku akan segerakan hukuman pada mereka didunia”

فقالوا: يا رسول الله أنفطن غيرنا؟ فاعاد قوله عليهم فأعادوا قولهم: أنفطن غيرنا؟ فقال ذلك ايضا فقالوا امهلنا سنة فامهلهم سنة ليفقهوهم ويعلموهم ويفطنوهن

Mereka berkata: “wahai Rasul, apakah kami harus mencerdaskan selain kami?”, maka Rasulpun mengulangi ucapannya tadi kpd merekalalu mrk ulangi ucapan mrk: “apa kami harus mencerdaskan selain kami?” Lalu beliau ucapkan itu lagi, maka merekapun berkata: “berikami waktu setahun”. Maka Rasulpun memberikan mereka waktu setahun untuk mengajarkan mereka fiqih, mengajarkan mereka ilmu dan mencerdaskan mereka.

ثم قرأ رسول الله صلى الله عليه وسلم هذه الاية: لعن الذين كفروا من بني اسرائيل على لسان داود وعيسى بن مريم ذلك بما عصوا وكانوا يعتدونكانوا لا يتناهون عن منكر فعلوه لبئس ما كانوا يفعلون

Kemudian Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam membaca ayat ini:
“Telah dilaknat orang-orang kafir dari kalangan Bani Israil dengan lisan Daud dan Isa putera Maryam. Yang demikian disebabkan mereka durhaka dan selalu melampaui batas. Mereka satu sama lain selalu tidak melarang tindakan munkar yg mereka lakukan. Sesungguhnya amat buruklah apa yg selalu mereka perbuat itu”

Berkata Alhafizh Ibnus Sakan: “sanad hadits ini sholih”, dan menurut Alhafizh Almunziri hadits ini hasan atau mendekati hasan.

Didalam hadits jelas menunjukkan begitu besar perhatian beliau terhadap pengentasan kebodohon dan buta huruf sehingga beliau menyampaikan didepan orang banyak akan kekecewaannya terhadap kaum yang membiarkan warganya tidak mengarkan satu sama lain dan tudak belajar dari satu sama lain.

Karena dalam pandangan beliau begitu pentingnya hal yang satu ini maka beliau mengancam kaum yang disebut beliau mereka itu tidak peduli dalam mencerdaskan kaumnya dengan ancaman bahwa beliau akan memberikan mereka hukuman didunia. Itu menunjukkan keseriusan beliau dalam menyikapi situasi saat itu.

Ada satu riwayat hadits yg menambah kuat keseriusan beliau dalam urusan mengajar dan belajar, dimana beliau menetapkan bahwa belajar adalah suatu kewajiban atas semua orang muslim tanpa pandang bulu, tanpa memandang status sosial orang tersebut.

Didalam hadits yg diriwayatkan dengan riwayat yg banyak dan Alhafizh Almizzi berkata bahwa sanad hadits ini adalah hasan bahkan Imam Sayuthi berkata bahwa sanadnya shohih, Rasulullah bersabda:
طلب العلم فريضة على كل مسلم
“Menuntut ilmu adalah wajib atas setiap muslim”

Beliau tetapkan hukumnya belajar adalah wajib dan tentunya untuk ilmu-ilmu wajib, maka muslim yang tidak menjalankan kewajiban ini tentu ia berdosa dan dengan makna yang dikandung hadits ‘Alqomah diatas maka pemerintah berhak memberikan hukuman kepada yg tidak menjalankannya.

Begitu pula berlaku untuk mengajar karena didalam banyak hadits didapat ancaman bagi yang menyembunyikan ilmunya.
Didalam hadits riwayat sayyidina Abdullah bin Umar yang dikeluarkan oleh Imam Thobroni dalam alkabiir dan alawsath, berkata Alhaitsami para perawinya tsiqoh, berkata Rasulullah:
من سئل عن علم فكتمه الجم يوم القيامة بلجام من نار
“Siapa yg ditanya tentang ilmu lalu ia menyembunyikannya niscaya akan dipecut dihari kiamat dengan pecit dari api”

Melihat kondisi umat sekarang dimana kebodohan terhadap ilmu syariat merata dimana-mana, bukan cuma dikampung-kampung dan pelosok-pelosok tapi juga di kota-kota, walaupun banyak yang tidak meminta secara lisan untuk diajarkan ilmu syariat bahkan sebagian mereka tidak peduli tapi kondisi umat sekarang yg seperti ini menunjukkan bahwa mereka berkata “ajarkan kami..!”.

Maka orang yg mengerti dan memiliki ilmu syariat ini ketika ia tidak mengajarkan ilmunya maka pantas untuk di pecut dihari kiamat, terlebih Rasul bersabda:
بلغوا عني ولو اية
“Sampaikan dariku walau satu ayat”

JILBAB DAN CADAR KEBUDAYAAN ARAB, BENARKAH..?

Ada pemahaman salah dan keliru yg merasuk otak dan akal sebagian kecil muslimin seputar hijab dan cadar yg digunakan oleh sebagian muslimah ...